KELOMPOK 5 :
MUH. FAISAL ADDI
TRI NURHIDAYAH
FAUZIAH NURAINI
ANNISA HARDIANTI YUNUS
AULIFA ANDINI PUTRI
JABAL AL TARIK
ALEXANDER KONDO
Berikut ini
adalah gambar macam-macam batuan metamorf dengan klasifikasinya :
1. Slate
Slatycleavage (sabak)
Slate
merupakan batuan metamorf terbentuk dari proses metamorfosisme batuan sedimen
Shale atau Mudstone (batulempung) pada temperatur dan suhu yang rendah.
Memiliki struktur foliasi (slaty cleavage) dan tersusun atas butir-butir yang
sangat halus (very fine grained).
Asal
: Metamorfisme Shale dan Mudstone
Warna
: Abu-abu, hitam, hijau, merah
Ukuran
butir :
Very fine grained
Struktur
: Foliated (Slaty Cleavage)
Komposisi
: Quartz, Muscovite, Illite
Derajat
metamorfisme
: rendah
Ciri
khas
: mudah membelah
menjadi lembaran tipis.
tekstur :
Kegunaan dan manfaat batu Sabak atau batu
Slate
batu sabak atau batu slate banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan.
Slate terbagi menjadi beberapa lapisan tipis dengan permukaan yang halus dengan
warna yang tergantung pada kandungan mineralnya. Slate telah digunakan dalam
konstruksi selama ratusan tahun dalam aplikasi yang beragam sebagai atap untuk
paving, dan Walling untuk dekorasi taman. Slate juga dapat di manfaatkan
sebagai batu asahan
Filitik ( filit)
Merupakan
batuan metamorf yang umumnya tersusun atas kuarsa, sericite mica dan klorit.
Terbentuk dari kelanjutan proses metamorfosisme dari Slate.
Asal
: Metamorfisme Shale
Warna
: Merah, kehijauan
Ukuran
butir :
Halus
Struktur
: Foliated (Slaty-Schistose)
Komposisi
: Mika, kuarsa
Derajat
metamorfisme
: Rendah – Intermediate
Ciri
khas
:
Membelah mengikuti permukaan gelombang
tekstur :
Kegunaan dan manfaat Batu Filit / Filitik
Keguanaan dan manfaat batu filit antara lain adalah sebagai bahan isolator/isolasi elektrik dan bahan bangunan. Batu filik merupakan bahan isolator yang baik dan tahan terhadap api. Sebagai bahan bangunan, biasanya batu filitik di gunakan sebagau bahan interior dan exterior untuk lantai dan dinding serta untuk bahan atap.
3. Gneiss
Gneissa (gneiss)
Merupakan
batuan yang terbentuk dari hasil metamorfosisme batuan beku dalam temperatur
dan tekanan yang tinggi. Dalam Gneiss dapat diperoleh rekristalisasi dan
foliasi dari kuarsa, feldspar, mika dan amphibole.
Asal
: Metamorfisme regional siltstone, shale, granit
Warna
: Abu-abu
Ukuran
butir :
Medium – Coarse grained
Struktur
: Foliated (Gneissic)
Komposisi
: Kuarsa, feldspar, amphibole, mika
Derajat
metamorfisme :
Tinggi
Ciri
khas
: Kuarsa dan feldspar nampak berselang-seling dengan lapisan
tipis kaya
amphibole dan mika
tekstur : berbutir kasar
Kegunaan dan manfaat batuan
Gneiss – Genes
Batu Gneiss atau genes banyak
digunakan dan manfaatkan untuk membuat barang kerajinan seperti asbak,
jambangan bunga dan patung.
4. Sekis
Skistosa (sekis)
Schist
(sekis) adalah batuan metamorf yang mengandung lapisan mika, grafit,
horndlende. Mineral pada batuan ini umumnya terpisah menjadi berkas-berkas
bergelombang yang diperlihatkan dengan kristal yang mengkilap.
Asal
: Metamorfisme siltstone, shale, basalt
Warna
: Hitam, hijau, ungu
Ukuran
butir : Fine – Medium
Coarse
Struktur
: Foliated (Schistose)
Komposisi
: Mika, grafit, hornblende
Derajat
metamorfisme :
Intermediate – Tinggi
Ciri
khas
: Foliasi yang kadang bergelombang, terkadang terdapat
kristal garnet
tekstur : berbutir kasar
Kegunaan dan manfaat batu Sekis – Schist antara
lain adalah sebagai sumber mika yang utama. Mika ini merupakan salah satu
komponen penting dalam pembuatan kondensator dan kapasitor dalam industri
elektronika
5. Marmer
Marble (marmer)
Terbentuk ketika
batu gamping mendapat tekanan dan panas sehingga mengalami perubahan dan
rekristalisasi kalsit. Utamanya tersusun dari kalsium karbonat. Marmer bersifat
padat, kompak dan tanpa foliasi.
Asal
:
Metamorfisme batu gamping, dolostone
Warna
:
Bervariasi
Ukuran
butir :
Medium – Coarse Grained
Struktur
:
Non foliasi
Komposisi
:
Kalsit atau Dolomit
Derajat
metamorfisme :
Rendah – Tinggi
Ciri
khas : Tekstur berupa
butiran seperti gula, terkadang
terdapat fosil, bereaksi dengan
HCl.
Tekstur :
granoblastik
Batu marmer biasanya digunakan
untuk membuat meja, papan nama, batu nisa, pelapis dinding bangungan dan
lantai. Harga batu marmer lebih mahal dari jenis batu lainnya dan biasanya
harga berbanding lurus dengan kualitas marmer itu sendiri.
6. Kuarsit
quartzite (kuarsit)
Adalah salah
satu batuan metamorf yang keras dan kuat. Terbentuk ketika batupasir
(sandstone) mendapat tekanan dan temperatur yang tinggi. Ketika batupasir
bermetamorfosis menjadi kuarsit, butir-butir kuarsa mengalami rekristalisasi,
dan biasanya tekstur dan struktur asal pada batupasir terhapus oleh proses
metamorfosis .
Asal
: Metamorfisme sandstone (batupasir)
Warna
: Abu-abu, kekuningan, cokelat, merah
Ukuran
butir :
Medium coarse
Struktur
: Non foliasi
Komposisi
: Kuarsa
Derajat
metamorfisme
: Intermediate – Tinggi
Ciri
khas
: Lebih keras dibanding glass
Tekstur :
granoblastik
Kegunaan atau manfaat
Batu kuarsa dipercayai memiliki
pengaruh-pengaruh antara lain;
1. Batu bola kristal kuarsa digunakan untuk
memprediksi masa depan oleh para peramal.
2. Batu bola kristal kuarsa yang digunakan
sebagai jimat dipercayai dihuni oleh roh-roh yang dikasih makan secara rutin
dengan digosoknya dengan darah darah rusa.
3. Digunakan untuk menyimpan informasi yang
dimana bisa diakses dengan memegang batu tersebut.
4. Digunakan untuk menyembuhkan penyakit, dan
dapat juga membantu meningkatkan keseimbangan dan keharmonisan rumah tangga.
5. Memberi kebahagiaan, harapan dan optimisme.
6. Batu kuarsa juga digunakan untuk membantu
menjalankan projek astral dan batu ini dipercayai mempunyai koneksi erat antara
dimensi fisik dan dimensi pikiran.
7. Milonit
Milonitik (milonit)
Milonit
merupakan batuan metamorf kompak. Terbentuk oleh rekristalisasi dinamis
mineral-mineral pokok yang mengakibatkan pengurangan ukuran butir-butir batuan.
Butir-butir batuan ini lebih halus dan dapat dibelah seperti schistose.
Asal
:
Metamorfisme dinamik
Warna
: Abu-abu,
kehitaman, coklat, biru
Ukuran
butir : Fine grained
Struktur
: Non foliasi
Komposisi
: Kemungkinan berbeda untuk
setiap batuan
Derajat
metamorfisme :
Tinggi
Ciri
khas : Dapat dibelah-belah
tekstur : granoblastik, poikiloblastik, dengan tekstur mosaik
8. Filonit
Filonit
Merupakan
batuan metamorf dengan derajat metamorfisme lebih tinggi dari Slate. Umumnya
terbentuk dari proses metamorfisme Shale dan Mudstone. Filonit mirip dengan
milonit, namun memiliki ukuran butiran yang lebih kasar dibanding milonit dan
tidak memiliki orientasi. Selain itu, filonit merupakan milonit yang kaya akan
filosilikat (klorit atau mika)
Asal
: Metamorfisme Shale, Mudstone
Warna
:
Abu-abu, coklat, hijau, biru, kehitaman
Ukuran
butir : Medium
– Coarse grained
Struktur
: Non
foliasi
Komposisi
: Beragam (kuarsa,
mika, dll)
Derajat
metamorfisme :
Tinggi
Ciri
khas
: Permukaan terlihat berkilau
tekstur : berbutir halus sekali
9.
Serpetinit
Serpentinit
Serpentinit,
batuan yang terdiri atas satu atau lebih mineral serpentine dimana mineral ini
dibentuk oleh proses serpentinisasi (serpentinization). Serpentinisasi adalah
proses proses metamorfosis temperatur rendah yang menyertakan tekanan dan air,
sedikit silica mafic dan batuan ultramafic teroksidasi dan ter-hidrolize dengan
air menjadi serpentinit.
Asal
: Batuan beku basa
Warna
: Hijau terang / gelap
Ukuran
butir :
Medium grained
Struktur
: Non foliasi
Komposisi
: Serpentine
Ciri
khas : Kilap berminyak dan lebih keras
dibanding kuku jari
10. Hornfels
Hornfelsik (hornfels)
Hornfels
terbentuk ketika shale dan claystone mengalami metamorfosis oleh temperatur dan
intrusi beku, terbentuk di dekat dengan sumber panas seperti dapur magma, dike,
sil. Hornfels bersifat padat tanpa foliasi.
Asal
: Metamorfisme kontak shale dan claystone
Warna
: Abu-abu, biru kehitaman, hitam
Ukuran
butir : Fine grained
Struktur
: Non foliasi
Komposisi
: Kuarsa, mika
Derajat
metamorfisme :
Metamorfisme kontak
Ciri
khas : Lebih
keras dari pada glass,
tekstur : merata